selamat datang di blog saya

semoga anda mendapatkan apa yang anda butuhkan disini

Jumat, 16 Desember 2011

Analisis Penerapan SIG dan Inderaja


Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh (Inderaja)

Assalamualaikum,
Dapet tugas nih gan buat nganalisis jurnal tentang penerapan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan jauh atau yang biasa dikenal dengan SIG, dan Inderaja. Apakah SIG dan Inderaja itu? Menurut Bernhardsen (2002) SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Inderaja atau penginderaan jauh sendiri berarti berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi atau upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Lindgren dan Avery, 1985). Nah, ini dia jurnal yang mau ane analisis, monggo dilihat disini.
Analisa dilihat dari pembahasan jurnal tersebut adalah di beberapa wilayah Indonesia pengelolaan perikanan tangkap skala kecil sudah dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat dan juga dilakukan secara partisipatif antara masyarakat nelayan dengan beberapa unsur lain yang terlibat (stakeholders) termasuk pemerintah. Kekurangan dari pengelolaan tersebut adalah formulasinya kurang didukung oleh informasi ilmiah yang akurat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, informasi terutama yang terkait dengan daerah penangkapan ikan yang potensial dan status sumber daya pesisir lainya sudah dapat ditentukan. Jurnal tersebut menguraikan peranan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) dalam pengelolaansumberdaya pesisir khususnya yang berkaitan dengan perikanan tangkap skala kecil secara berkelanjutan.
            Sebagaimana isi jurnal, aktifitas penangkapan dan hasil tangkapan nelayan skala kecil bergantung pada 3 ekosistem utama pesisir; mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Fungsi dari penginderaan jauh dan SIG disini adalah memberikan informasi lengkap mengenai status sumberdaya guna menjaga kontinuitas keperluan pengelolaan. Data warna laut memberikan informasi ketersediaan makanan dalam kolom air, suhu permukaan air laut (SPL) menggambarkan lingkungan laut. Dari kandungan klorofil (warna hijau pada perairan) dan suhu permukaan air laut yang didapatkan dari Ocean Color Monitor (OCM) dan NOAA AVHRR diintegrasikan dan dipergunakan untuk prakiraan perikanan untuk memperoleh keberadaan ikan secara lebih akurat. Telah diamati bahwa boundaries dari klorofil dan SPL merupakan lokasiideal bagi berkumpulnya ikan. Lokasi-lokasi tersebut merupakan indikasi terjadinya penggabungan antara proses biologis dan fisik, dan oleh karena itu ikan cenderung berkumpul.
            Peranan inderaja dalam memprediksi penurunan tangkapan di perairan laut dunia, pada masa yang akan terkait pada peningkatan temperature telah diinvestigasi. Satu variabel kunci di dalam melakukan pengembangan budidaya perairan dan perikanan berkelanjutan adalah kualitas air. Teknologi SIG dan Inderaja menghadirkan alat penting yang dapat digunakan untuk menilai secara tepat pengukuran kualitas air, membuat data dasar, memadukan informasi, memvisualisasikan skenario dan memecahkan permasalahan lingkungan yang rumit (kompleks). Dalam hal ini apabila potensi perikanan di suatu wilayah mulai berkurang maka dengan tampilan dari SIG atau Inderaja dapat langsung diketahui sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan sebelum over ekspoitasi terjadi dan memindahkan area tangkap ke daerah lain.
            Kesimpulan dari analisa jurnal “Penggunaan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Skala Kecil Berkelanjutan” adalah diketahui SIG dan Inderaja adalah teknologi baru yang dapat membantu dalam kontinutas pengelolaan perikanan tangkap. Penggambaran SIG dan Inderaja dimanfaatkan untuk menghentikan penangkapan pada suatu daerah sebelum terjadi overeksploitasi dan memindahkan daerah tangkap ke daerah yang masih subur lainya. SIG dan Inderaja juga memberi gambaran terhadap perubahan ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang dimana 3 ekosistem tersebut mempengaruhi stabilitas perikanan pesisir.
Sumber : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101091723.pdf
              http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
              http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar